aulibeurary_'s reviews
134 reviews

One of Us Is Next by Karen M. McManus

Go to review page

3.0

Lagi-lagi plot twist tidak terduga dari Karen
Najelaa Shihab - Cinta Untuk Perempuan yang Tidak Sempurna by Najelaa Shihab

Go to review page

Did not finish book.
DNF. Tertarik sama bukunya karena judulnya menurutku cukup menjanjikan. Pas baca pengantar juga, harapan saya masih tinggi kalau buku ini akan menarik. Saya pikir ini seperti semacam kumpulan pengalaman dengan cerita dan narasumber yang jelas.

Ternyata buku ini benar-benar hanya hasil observasi dan opini pribadi penulis tentang isu-isu perempuan di era sekarang.

Sejujurnya, topiknya menarik. Tetapi penulis sepertinya lebih fokus merangkai katanya supaya terdengar indah dan berima (seperti ulasan dari mbak Miriam), dan itu lumayan mengganggu. Poinnya jadi terlewatkan karena terlalu bertele-tele.

Ada chapter 3 yang awalnya juga tentang penerimaan tubuh, entah bagaimana berbelok ke opini koruptor di kampung halaman. Saya langsung kembali ke awal chapter untuk memastikan judul topik. Saya bingung apakah yg ingin disampaikan penulis kurang lebih seperti "tubuh tidak menjadi esensi yang penting kalau kamu tidak kritis"?
Please, enlighten me.

Dan sekali lagi, saya sepakat dengan ulasan mbak Miriam. Kutipan-kutipan cinta di awal chapter rasanya kurang klik dengan apa yang dibahas di dalam chapter.

Saya cuma sanggup membaca sampai halaman 52. Setelahnya, saya menyerah.

Mungkin ini buku yang bagus untuk orang lain, but it's not my cup of tea.
Turtles All the Way Down by John Green

Go to review page

4.0

Ini buku kedua dengan karakter pengidap OCD yang ku baca 2023. Pas baca, lumayan pusing juga dengan isi pikiran Aza. Dan sedikit banyak, ini tuh membantu kita paham (or at east, tau) dengan isi pikiran pengidap OCD, gimana mereka kejebak di penjara mereka sendiri dan gelisah kalo belum ngelakuin kebiasaannya.

Untuk orang-orang dengan mental issue yang sama, semoga kalian bisa sembuh dan bebas dari penjara spiral kalian.
The Woman in the Window by A.J. Finn

Go to review page

4.0

Buku ini salah satu buku yang page-turner banget. Aku ga bisa berhenti baca karena penasaran sama kelanjutannya dan alhasil buku ini habis dalam sekali duduk!!

Buku ini alurnya maju mundur, tentang Anna, seorang psikolog anak yang berakhir menjadi pengidap agrofobia setelah menghadapi kecelakaan besar.

Ada sesuatu di buku ini yang bikin nyess dan ga nyangka. Dan, itu yang jadi salah satu penunjang bagusnya buku ini. Endingnya plot twist sekali, karakter-karakternya dibuat kabur di awal-awal dan ada beberapa yang ku harap perannya akan besar tapi ternyata hanya selewat, seperti anak laki-laki keluarga Takeda dan David. Terutama David, sih. Hehe. Tapi mungkin juga buat authornya, endingnya udah masuk akal sih, semua kembali ke tempat seharusnya.

Ada juga beberapa plot hole di endingnya menurutku, seperti; kenapa Anna menyebut ayah Ethan seorang arsitek? Apa itu hanya akal-akalannya saja atau memang di momen itu Anna sadar Ethan ini mirip sama seseorang yg dia kenal. Tapi arsitek di cerita ini setauku cuma Ed, sedangkan David lebih ke pekerjaan pertukangan.

Meski masih bertanya-tanya soal itu, bisa ku simpulkan kalo ini salah satu buku psychology thriller terbaik yang pernah ku baca! ✨️✨️
City of Bones by Cassandra Clare

Go to review page

3.0

Buku pertama ini jadi pembuka yang baik untuk serial The Mortal Instrumens. Petualangannya dapet banget, meskipun karakter Clary sendiri ga membantu banyak dan kadang menye-menye (khas karakter YA fantasi). Percintaannya juga klise. Ada pertemanan bertahun-tahun yang menyimpan perasaan, tapi tidak terbalas karena MCnya kepincut karakter baru yg misterius dan sedikit kurang ajar (klise, kan?).
Tapi aku suka trope yang seperti ini, hehe. Jadi ku kasih rating 4 dan mungkin akan reread lagi suatu hari nanti.

Sejauh ini karakter kesukaanku itu Luke. Vibesnya entah kenapa mengingatkanku pada Severus Snape
Before the Coffee Gets Cold by Toshikazu Kawaguchi

Go to review page

4.0

Buku ini sudah lama sekali ada di tumpukan TBR-ku dan baru kesampaian sekarang untuk ku baca sampai habis.
Jujur, awalnya aku hanya ingin mencari bacaan ringan buat menghilangkan reading slump yang sudah berbulan-bulan, tapi ternyata buku ini jauh melebihi ekspektasiku.

Buku ini tentang kafe yang punya “kursi ajaib” yang bisa membawa kamu melintasi waktu, tentunya dengan banyak syarat yang harus dipenuhi.

Setiap bab cerita dari buku ini menyuguhkan polemik dari hubungan yang berbeda-beda, dan bagaimana setiap karakter mencoba peruntungannya dengan kembali ke masa lalu untuk mengubah sesuatu. Meski peraturannya jelas bahwa kembali ke masa lalu tidak akan mengubah apa pun di masa depan.

Cerita yang paling berkesan buatku ialah cerita tentang Fusagi dan Kohtake. Kisah cinta mereka (dengan segala keterbatasan yang ada) membuatku sedikit haru. Pasien Alzeimer yang lupa pada istrinya, dan istrinya, yang bekerja sebagai perawat, yang siap mengabdikan hidupnya untuk tetap berada di sisi suaminya meski ingatannya sudah hilang.

Buku ini layak untuk dikoleksi dan dibaca kembali saat hati butuh cerita-cerita hangat. :)