Scan barcode
A review by lihatlah
In Europe: Travels Through the Twentieth Century by Geert Mak
5.0
membeli karena tertarik judulnya: mengenai suatu tempat [europe:] dalam batasan waktu tertentu [twentieth century:]. suatu tajuk yang jelas batas-batasnya, secara ruang mau pun waktu.
namun,
yang namanya europe itu ternyata sangat beragam, demikian pula rentang waktu satu abad itu pun dipenuhi oleh beragam peristiwa. dari yang biasa-biasa hingga yang mengubah wajah dunia.
disain sampulnya pun menarik, mengunaakan teknik seperti sablon. suatu gaya yang populer di awal abad XX, khususnya di belana dan jerman [bauhaus:]. jadilah saya beli buku ini, meski sampai rumah menyesal karena harganya jauh lebih mahal katimbang beli online di amazon...:-(
ketika saya menulis ini, barulah sampai pembahasan seputar awal abad XX itu [1900-1914, perang dunia pertama:]. dan dalam rentang waktu itu kota yang dibahas adalah amsterdam, paris dan london.
amsterdam, kota yang paling dekat dengan asal penulisnya sendiri hanya dibahas sedikit. kalah jauh dari uraiannya ttg paris dan london. tentu bukan karena kurangnya bahan, tapi lebih karena kota mana sajakah yang menyumbang perubahan pada peradaban dunia modern di abad tadi. buku ini memang membahas europa dengan menjelajahi genap 12 bulan di hampir semua kota besar di eropa di tahun 1999, setahun menjelang berakhirnya milenium.
dengan mengandalkan data dalam berbagai bentuk [dari sumber resmi pemerintah, pers, iklan, dsb:] wartawan dan sekaligus sejarawan [paduan yang pas?:] ini mengembangkan imaji kita mengenai eropa. yang ternyata begitu beragam, meski kecenderungan sekarang berarah kebalikan: menuju keseragaman.
saya senang cara dia mengembangkan bahan, mengaitkan satu sama lain, dan cara dia meletakkan titik-titik perhatian yang baru, sehingga data lama itu jadi "bunyi" kembali bagi kita yang hidup satu dekade meninggalkan abad yang mempesona tadi.
namun,
yang namanya europe itu ternyata sangat beragam, demikian pula rentang waktu satu abad itu pun dipenuhi oleh beragam peristiwa. dari yang biasa-biasa hingga yang mengubah wajah dunia.
disain sampulnya pun menarik, mengunaakan teknik seperti sablon. suatu gaya yang populer di awal abad XX, khususnya di belana dan jerman [bauhaus:]. jadilah saya beli buku ini, meski sampai rumah menyesal karena harganya jauh lebih mahal katimbang beli online di amazon...:-(
ketika saya menulis ini, barulah sampai pembahasan seputar awal abad XX itu [1900-1914, perang dunia pertama:]. dan dalam rentang waktu itu kota yang dibahas adalah amsterdam, paris dan london.
amsterdam, kota yang paling dekat dengan asal penulisnya sendiri hanya dibahas sedikit. kalah jauh dari uraiannya ttg paris dan london. tentu bukan karena kurangnya bahan, tapi lebih karena kota mana sajakah yang menyumbang perubahan pada peradaban dunia modern di abad tadi. buku ini memang membahas europa dengan menjelajahi genap 12 bulan di hampir semua kota besar di eropa di tahun 1999, setahun menjelang berakhirnya milenium.
dengan mengandalkan data dalam berbagai bentuk [dari sumber resmi pemerintah, pers, iklan, dsb:] wartawan dan sekaligus sejarawan [paduan yang pas?:] ini mengembangkan imaji kita mengenai eropa. yang ternyata begitu beragam, meski kecenderungan sekarang berarah kebalikan: menuju keseragaman.
saya senang cara dia mengembangkan bahan, mengaitkan satu sama lain, dan cara dia meletakkan titik-titik perhatian yang baru, sehingga data lama itu jadi "bunyi" kembali bagi kita yang hidup satu dekade meninggalkan abad yang mempesona tadi.