Phillipa dan John adalah anak kembar yang menemukan suatu kenyataan mengejutkan saat gigi geraham bungsu mereka sudah tumbuh di usia yang baru 13 tahun; mereka berdua adalah Jin yang memiliki kekuatan untuk mengabulkan keinginan.

Dengan dibantu Paman mereka di Inggris, Paman Nimrod, si kembar belajar mengendalikan kekuatan mereka untuk menjaga homoestasis, keseimbangan antara keberuntungan dan ketidakberuntungan di seluruh dunia. Keseimbangan tersebut mulai terganggu dengan ditemukannya petunjuk menuju makam Firaun Akhenaten yang menyimpan 70 jin yang tersegel. Siapapun yang membebaskan Jin-Jin tersebut akan dapat mengendalikan keberuntungan di seluruh dunia. Iblis yang memimpin suku Jin Jahat (Ifrit, Ghul, dan si'la) mencoba menemukan tempat tersegelnya para jin itu.

Untuk menghentikannya, Phil, John, Nimrod, dan dibantu Mr. Groanin serta Mr. Rakshahas berangkat ke Mesir. Kekuatan serta dunia yang baru dikenal menjanjikan petualangan yang berbahaya bagi kedua anak itu. Mereka belajar untuk mengatasi permasalahan dengan bekerja sama serta memutar otak mereka.

Yang menarik dari buku ini adalah cara para Jin menjelaskan asal kekuatan mereka. Kekuatan tersebut bersumber dari api dalam diri mereka. Api tersebut hampir sama dengan nyawa bagi jin, sehingga terlalu banyak menggunakan kekuatan dapat menurangi umur hidup mereka. selain itu, Nimrod menggunakan ilmu fisika (yang sulit dipahami) untuk menjelaskan berbagai hal, misalnya, mereka tidak begitu saja memunculkan benda dari ketiadaan, tetapi mereka mengubah molekul udara untuk menjadi zat yang akan menyusun benda yang diinginkan. Karena itu, apa yang mereka lakukan (mengabulkan permintaan) tidak bisa disebut sihir (Karena itu pula saya tidak memasukkan buku ini dalam rak fairies-and-magic :D).

Sayangnya permasalahan yang mereka hadapi cenderung dangkal dan langsung dapat terselesaikan... meski di bab selanjutnya tiba-tiba timbul masalah lain.